Senin, 02 April 2012

JERAMI FERMENTASI

PETERNAKAN

 I. LATAR BELAKANG

Jerami adalah hasil ikutan limbah pertanian terbanyak diindonesia, namun kualitas nutrisinya relative rendah. Ternak ruminansia (Sapi, Kerbau, Kambing) mampu memanfaatkan jerami padi sebagai pakan basal.

Pada musim kemarau jerami padi (kering) merupakan pakan ternak utama untuk daerah tertentu.Bahkan tidak jarang untuk mendapatkan jerami padi pada musim kemarau, petani terpaksa mencari keluar daerah atau membeli dengan harga yang relative mahal seperti di daerah Gunung kidul, Wonogiri, Purwodadi, Blora dan lain lain.

Sebagai sumber pakan, Jerami padi mempunyai beberapa kelemahan yaitu : daya kecernaannya rendah dan kandungan gizinyapun rendah.

Untuk meningkatkan nilai gizi jerami dengan cara :
a. Pengolahan secara biologis dengan menggunakan jamur.
b. Mengolah secara kimiawi dengan penambahan urea dan starbio, kostik soda (Naoh) dan Ca(OH)2 c. Pemotongan secara fisik yaitu dengan memotong-motong menjadi partikel lebih kecil d. Perlakuan dengan suplementasi pakan penguat


II.FERMENTASI JERAMI

Fermentasi adalah pengawetan dalam bentuk lembab.Proses fermentasi merupakan proses anaerob sehingga perlu dihindarkan tindakan yang mengakibatkan masuknya udara. Proses ini dilakukan dengan menggunakan probiotik sebagai starter.Starter yang dapat digunakan antaralain Starbio, Bioplas atau Koenzym.

Fungsi Fermentasi adalah perlakuan/pengawetan oleh senyawa asam yang dihasilkan oleh mikroba dan dilakukan diluar tubuh ternak.makin kuat tingkatan asamnya makin tinggi kenaikan kualitas jerami padi, namun kenaikannya sekitar 10 – 15% saja.Sehingga factor ekonomi perlu dipertimbangkan. Indikator berhasil atau tidaknya fermentasi adalah jerami fermentasi tidak berbau ammonia( pesing) tetapi menghasilkan bau harum caramel.

Peranan Probiotik adalah untuk memecahkan selulosa menjadi nutrisi yang mudah diserap oleh tubu8h ternak.


 III.SYARAT, BAHAN DAN CARA PEMBUATAN

1. Persyaratan
a. Kadar jerami padi 40 – 45 %
b. Terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung.

2. Bahan
a. Jerami kering/jerami segar
b. Stater
c. Air

3. Cara Pembuatan

Untuk setiap 100 kg jerami, starter yang diperlukan sebanyak 0,5 kg dan 40 liter air.
a. Timbang jerami
b. Sediakan air
c. Timbang starter
d. Tumpuk jerami lapis demi lapis dengan ketebalan 25 cm.Ukuran tumpukan 2,5 mx2,5 m x 25 cm. e. Setiap lapis siram dengan air hingga rata.
f. Setiap lapis ditaburi dengan starter hingga rata.
g. Banyaknya lapisan tumpukan sesuai dengan kebutuhan.
h. Setelah dianggap cukup, bagian atas ditutupi daun, daun kering atau daun pisang.
i. Biarkan selama 3 -4 minggu.
j. Bongkar dan angin-anginkan sebentar.
k. Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutan, sebaiknya hasil fermentasi ini dipadatkan (diPres) dengan alat Pres.


 IV. PENYAJIAN KE TERNAK

 1. Jerami yang telah difermentasikan dengan diangin-anginkan dapat langsung diberikan ke ternak.Jumlah pemberiannya sama dengan pemberian hijauan pakan yaitu sebesar 10% dari bobot badan.
2. Untuk ternak yang belum terbiasa dengan fermentasi, perlu dilatih yaitu dengan mempuasakannya beberapa saat.Kemudian baru diberi jerami hasil fermentasi.


 V. KEUNTUNGAN JERAMI FERMENTASI

Beberapa keuntungan penggunaan jerami fermentasi sebagai pakan diantaranya adalah :
1. Dapat mengurangi biaya pakan.
2. Dapat meningkatkan produksi ternak karena kualitas nutrisi meningkat.
3. Penggunaan pakan dan tenaga kerja lebih efisien.
4. Lingkungan kandang lebih sehat dan nyaman, karena kotoran ternak yang dihasilkan lebih sedikit, kering dan tidak berbau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar