Jumat, 09 November 2012

budidaya selada


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang
Selada (lactuca sativa L) adalah tumbuhan sayuran yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropis, yang banyak diusahakan di dataran rendah adalah selada daun yang memiliki daun yang berwarna hijau segar, tepinya begerigi atau berombak dan lebih enak dimakan mentah.Kegunaan utama selada sebagai lalapan selain itu selada juga berguna sebagai pengobatan (terapi) berbagai macam penyakit.
Memperhatikan kegunaanya yang beragam di dalam kehidupan sehari-hari maka selada mudah di pasarkan sehingga dengan demikian apabila dibudidayakan (diusahakan) dengan baik. Selada dapat memberikan keuntungan yang tidak kalah dari komoditi tanaman hortikultura lainnya.
Selada merupakan tanaman sayuran yang mengandung zat-zat gizi khusunya vitamin, mineral, karbohidrat, lemak, protein, vitamin A, B, C dan kalsium yang lengkap untuk memenuhi syarat kebutuhan gizi masyarakat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Deskripsi tanaman
Kedudukan tanaman selada dalam sistem matis tumbuhan ( taksonomi).  Diklasifikasikan sebagai berikut :          
Devenisi                      : Spermatophyta         (Tanaman berbiji)
Sub devenisi                : Angiospermae          (Biji berada dalam buah)
Kelas                           : Dicotyledoneae        (Biji berkeping dua atau biji belah)
Ordo                            : Asterales
Famili                          : Asteraceae    (compositiae)
Genus                          : Lactuca
Species                         : Lactuca sativa

2.2 Botania/ Morfologi tanaman
Tanaman selada mempunyai nama ilmiah  yaitu Lactuca sativa L secara sepintas masing-masing tanaman tersebut diuraikan sebagai berikut:
A.    Akar
Selada memiliki akar serabut. Akar serabut menempel bunying , tumbuh menyebar, kesemua arah pada kedalaman 20cm-50cm atau lebih.
B.     Batang
Tanaman selada memiliki batang lebih panjang dan terlihat batang bersifat tegap, kokoh dan kuat degan ukuran diameter antara 5-7 cm.

C.     Daun
Bentuk daun bergerigi,ujunngnya bergelombang, jumlah daun 16-20 helai dengan panjang daun 25cm lebar 15 cm  tipis dan mudah robek warna pelepah daun putih dan bagian bawah hijau mudah.
D.    Buah
Buah selada berbentuk polong didalam polong berisi biji yang berukuran sangat kecil.

E.     Bunga
Bunga tanaman selada berwarna kuning tumbuh lebat dalam satu rakap bunga memiliki tangkai bunga yang panjang sampai data mencapai 80cm.
F.      Biji

Biji selada berbentuk lonjong pipih, berbulu agak keras. Berwarna coklat tua serta berurutan sangat kecil panjang 4mm dan lebar 1mm.
2.3 Syarat tumbuh
Syarat tumbuh tanaman selada yang baik yaitu:
a.       Iklim
Iklim yang cocok pada tanaman selada yaitu iklim dingin dan sejuk suhu udara optimal yang cocok untuk tanaman selada 17o C . Jika suhu diatas 17o C tanaman tidak tumbuh maksimal

b.      Tanah
Tanah yang cocok untuk tanaman selada adalah lempung, berdebu, lempung berpasir , dan tanah yang mengandung humus.



c.       Syarat daerah
Tanaman selada umumnya dapat tumbuh dengan baik dataran rendah maupun didaerah beriklim sedang maupun di daerah tropis.





















BAB III
PELAKSANAAN
3.1  Waktu dan tempat kegiatan
Tempat kegiatan praktek sistem ganda (PSG) dilaksanakan di sambi pakem sleman Yogyakarta, sedangkan waktu pelaksanaan PSG mulai dari tanggal 9 september 2012. Sampai 23 Oktober 2012.
3.2 Kegiatan-kegiatan
A.    Pembenihan

1.      Seleksi benih
Dalam melakukan seleksi benih kita perlu meyeleksi benih yang unggul. Benih yang berasal dari induk yang sehat dan tidak cacat. Dan juga mempunyai keunggulan dalam produksi dan kualitasnya. Tahan terhadap hama dan penyakit.
2.      Perkecambahan benih
Dalam melakukan perkecambahan kita terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam perkecambahan benih :

Alat                                            Bahan                                  
                                   
-          Nampan
-          Soldier                                                 - Benih 
-          Gembor                                               - Serbuk gergaji (bekas pembibitan jamur)
-          Ayakan                                                - Air
-          Bambu kecil                                        - Furadan



Ø  Cara kegiatan
Sebelum melakukan perkecambahan terlebih dahulu melubang nampan bagian bawah nampan dengan soldier agar pada saat penyiraman air dapat keluar dan tidak tergenang di dalam nampan. Lalu ayak serbuh gergaji hingga halus, kemudian serbuk gergaji di sebar didalam nampan yang telah di lubangi, kemudian ratakan menggunakan sebilah bambu kecil,setelah diratakan sebar benih diatas serbuk gergaji, lalu hamburkan juga furadan. Langkah terakhir siram hingga basah lalu tutup selama 3-5 hari.

3.      Peneyemaian pertama
Dalam melakukan penyemaian pertama kita terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yaitu:

Alat                                                     Bahan
-          Benih                                                   - cangkul
-          Pupuk kandang                                   - gembor
-          Tanah                                                  - bambu
-          Air

Ø  Cara kegiatan
Pertama-tama kita membersikan gulma yang ada disekitar bedengan, kemudian buat bedengan degan lebar 100-120 cm dan pajang sesuai dengan bedengan lain. Lalu ratakan menggunakan sebilah bambu kecil, kemudian sebarkan pupuk kandang diatas bedengan yang sudah rata, setelah itu campur tanah degan pupuk kandang, lalu ratakan kembali menggunakan sebilah bambu, lalu bibit yang akan ditanaman diseleksi terlebih dahulu kemudian tanaman bibit 3-10 pohon dengan jarak tanam 2-3cm , tahap terakhir siram menggunakan gembor.





4.      Penyemaian kedua
Dalam melakukan penyemaian kedua terlebih dahulu kita menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam penyemaian kedua itu sebagai berikut:
Bahan                                                                         Alat
-          Bibit                                                                - Gembor
-          Tanah                                                              - Tray/minitray
-          Pupuk kandang                                               - Cangkul      
-          Air
Ø  Cara kegiatan
Pertama kita siapkan tanah, dan pupuk kandang setelah itu kita campurkan tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 2:1. Kemudian masukan tanah yang sudah dicampur pupuk setengah dari trayn. Kemudian masukan bibit kedalam trayn, lalu tutup akar menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang. Stelah trayn sudah terisi bibit semua siram menggukan gembor.
5.      Pemeliharaan semai
-          Dipelihara secara intensif, terutama rutin melakukan penyiraman dan pengawasan terhadap serangan hama dan penyakit
-          Sinar matahari yang cukup, agar pertumbuhan bibit selada tidak terhambat.
B.     Pengolahan tanah 
            Bersamaan dengan kegiatan persemaian, lahan untuk selada segar di olah.  Lakukan pengolahan dengan cara di cangkul seperti biasa dilakukan sedalam kurang lebih 30cm, gulma yang ada diatas selada dibalikan kemudian ditimbun guna menjadi pupuk kemudian dibiarkan dikeringkan selama 2 minggu. Agar telur-telur jamur pada tanah mati.
Kemudian tanah diolah kembali membentuk bedengan atau cukup diratakan saja dan sekelilingnya dibuatkan parit-parit pembuangan air selebar 40cm-60cm dan dalamnya 60cm, dibentuk bedengan ukuran 80cm-90cm dan tingginya 30cm-40cm sehingga tiap baris bisa dibuatkan 6 lubang dan jarak antara bedengan 40cm. 
Dan atur alur-alur lebar dan dalamnya 15-20cm lalu buatkan lubang 6 dalam tiap baris lalu masukan pupuk kandang dalam satu lubang 0,5 ons . Penyelesaian akhir penyiapan lahan adalah membuat lubang dengan kedalaman 5-7cm dengan jarak 25x25 cm .
1.      Pembuatan bedengan kasar
Tanah yang sudah dicangkul dibalikan kemudian dibentuk menjadi bedengan .Tanah masih berupa gumpalan-gumpalan besar dan belum diratakan.

2.      Pembuatan konstruksi naungan
Sebelum pembuatan naungan kita harus menyiapkan alat dan bahan antara lain :
Alat                                                                 Bahan
-          Martil                                                  - Bambu
-          Tang                                                    - Plastik UV
-          Gergaji                                                - Kawat
-          Parang                                                 - Paku
-          Linggis                                                           
Cara pembuatan kerangka :
Pertama harus memasang patok untuk meluruskan titik yang akan ditancapkan bambu, kemudian bambu ditancapkan pada bagian depan dan belakang, kemudian pada bambu yang pertama diikat dengan benang dengan ukuran yang telah ditentukan agar tinggi bambu, jarak bambu yang ditancapkan sekitar 25-30 cm .Setelah penancapan bambu selesai , kemudian diberikan bambu untuk meletakkan plastik UV
Cara pembuatan atap :
Plastik diulur sepanjang bedengan dipotong dan dijepit dengan bambu kemudian gulung kedalam agar saat tertiup angin tidak mudah rusak.
3.      Perapian bedengan
Dalam perapian bedengan ini pertama harus dilakukan adalah meratakan bedengan yang sudah di cangkul dengan bambu , caranya meletakkan bambu yaitu letakkan bambu  diatas permukaan tanah kemudian menggerakan bambu kesudut kiri dan kanan diatas permukaan tanah yang telah dicangkul sampai bedengan kelihatan rapi.

4. Pelubangan tanam
Dalam pelubangan bedengan hal yang paling utama adalah lubang, pelubangan yang bagus setiap baris dalam bedengan dibuat 6 lubang panjang tergantung dengan bedengan masing-masing jarak antar lubang adalah 25cm.

4.      Penaburan pupuk dasar
Pupuk awal pada tanaman selada pada saat belum melakukan penanaman yaitu pupuk organik (pupuk kandang) yaitu dalam satu lubang 0,5 ons.

5.      Tanam

1.      Seleksi bibit
Dalam melakukan seleksi bibit hal yang harus di perhatikan yaitu :
a.       Bibit yang diambil dari tanaman dikeringkang kurang lebih 3-4 hari
b.      Setelah kering dipukul-pukul memakai bambu sampai bunga dan biji terpisah
c.       Setelah biji terpisah , biji disaring menggunakan saringan khusus hal ini dilakukan untuk memisahkan biji dari sisa-sisa bunga
2.      Penentuan waktu tanam
Waktu tanam yang paling baik untuk selada dilakukan pagi dan sore hari. Cara melakukan penananman kita perlu menyiapkan alat dan bahan :
Alat                                   Bahan
- Gembor                                 - Pupuk kandang
                                                - Bibit
                                                - Air
Cara penanaman :
Buat  6 lubang pada satu baris pada bedengan kemudian masukan pupuk kandang pada masing-masing lubang , kemudian siram bedengan secara keseluruhan lalu tanam bibit tersebut pada masing-masing lubang dengan jarak 25x25 cm.
6.      Pemeliharaan
Dalam pemeliharaan tanaman selada ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :



1.      Pengairan
Pengairan pada tanaman selada patut mendapat perhatian intensif , apa lagi didataran rendah dimana udara lebih panas dan sering kekurangan air . Kebutuhan air mutlak dipenuhi pada awal penanaman.
2.      Penyiangan
Saat penyiangan pertama ( 2minggu ) ada beberapa gulma yang sering mengganggu tanaman selada yaitu gulma krokot penyiangan dilakukan pada pagi dan sore hari
3.      Pemupukan susulan
Pemupukan susulan dilakukan setelah 1 minggu pupuk yang digunakan adalah Urea. Cara pemupukan yaitu, taburkan pupuk urea dalam satu baris (6 pohon) sebanyak 1 ons.
4.      Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT)
Organisme pengganggu tanaman yang sering merugikan tanaman selada adalah hama dan penyakit tanaman . Selada sering menjadi sasaran kutu daun , akibat serangan hama ini daun keriput dan mengering. Jika tanaman muda yang di serang , pertumbuhan tanaman tidak sempurna atau kerdil  .
Ciri-ciri Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang sering menyerang tanaman :
1.      Hama ulat
Hama ulat ini menyerang dengan cara memakan daun dan batang selada.
Cara pengendaliannya dengan cara menyemprotkan decis 1 minggu sekali.Karena hama ulat ini sering menyerang pada saat penyiangan dan pada saat menjelang panen.
2.      Penyakit jamur
Serangan penyakit ini dapat menyebabkan daun-daun selada akan muncul warna kecoklatan. Cara pengendaliannya dilakukan dengan cara penyemprotan menggunakan  antracol disemprotkan 1 minggu sekali ( tidak dilakukan 2 minggu sebelum panen ) .



7.      Panen
a.       Penetuan waktu panen
Waktu panen yang lebih baik dilakukan pada sore hari agar tanaman tampak segar , tidak layu dan tidak mudah patah.
Selada dapat dipanen ketika berumur 2 bulan setelah tanam , namun bisa saja kurang dari umur tersebut tanaman sudah layak di konsumsi, sehingga  bisa dipanen lebih cepat. Kriteria tanaman selada yang baik saat panen :
§  Daun selada yang berukuran lebar 15cm dan panjang daun  19cm  dengan tinggi 29cm
b.      Penentuan cara panen
Dalam melakukan pemanenan hal yang perlu disiapkan adalah alat pemukul akar yaitu bambu kecil dan juga keranjang , dilakukan dengan cara mencabut selada satu persatu kemudian rontokkan tanah pada akar dengan bambu hingga akarnya bersih dari tanah dan daun-daun yang kuning dirempel atau dibuang. Setelah selada terkumpul banyak masukan kedalam keranjang kemudian dicuci dengan air bersih.

8.      Pasca panen
a.       Wadah panen
Hasil panen disatukan  disuatu tempat yang nyaman. Tujuan pengumpulan produksi ditempat nyaman untuk memudahkan kegiatan penanganan berikutnya dan mecegah kerusakan
b.      Pembersihan
Dalam melakukan pembersihan selada terlebih dahulu mebersikan akar-akar tanaman dengan air lalu ditiriskan.
c.       Sortasi
Sortasi adalah memilih atau memilah selada yang sudah dipanen . Caranya daun yang tidak layak untuk dijual dirempelkan atau dibuang sampai tanaman selada itu kelihatan bagus dan layak untuk dijual. Kegiatan ini dilakukan dengan cara berhati-hati agar tidak merusak daun yang mudah dan bagus.


d.      Grading
Grading bertujuan untuk memilih selada dengan dua kualitas antara lain yaitu kualitas selada yang dijual direstoran dan dijual dipasaran  . Contohnya, tanaman selada yang berdaun besar dan lebar. Kualitas selada yang dijual dipasaran contohnya, daun salada yang lebar.
e.       Transportasi
Dalam pemasaran selada transportasi yang digunakan adalah sepeda motor . dalam satu hari menghabiskan bahan bakar 1,5 liter.
f.       Kegiatan pemasaran 
Kegiatan pemasaran dilakukan dipasar atau rumah makan yang ada disekitar kota Yogyakarta setiap hari selada yang dijual 100kg/hari. Pelanggan selada ada yang order dirumah dan ada juga pelanggan yang mengambil sendiri kerumah.
3.3 Integrasi dan partisipasi masyarakat (IPM)    
Dalam kegiatan pendidikan sistem ganda (PSG) dikelompok tani Manunggal peserta dapat melakukan praktek , juga melakukan praktek lain yaitu melakukan integrasi dan partisipasi masyarakat (IPM). IPM bertujuan untuk :
1.      Melatih siswa menyesuikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat
2.      Mengembangkan bakat dan minat siswa untuk mengenal pertanian yang lebih luas.
3.      Turut membantu melaksanakan kegiatan masyarakat selama berada di lokasi PSG .








3.4 Tata niaga dan analisis usaha
1. Tata niaga
Rantai pemasaran yang ada sekarang ini, adalah rantai pemasaran tradisonal petani, produsen menjualnya, kelompok tani lalu eruskan ke supermarket, restaruan dan pasar tradisonal sebagai pengecer yang akhirnya sampai ke konsumen.  
Dari keterangan diatas berikut ini rantai siklus pemasaran:










Rounded Rectangle: PETANI








Rounded Rectangle: KONSUMEN
 















2.  Analisis Usaha Tani
Analisis usaha tani bertujuan untuk mengetahui tidak layak atau rugi suatu usaha dikelolah. Adapun dalam usaha budidaya selada ini dilakukan pada areal dengan luas 10.000 m2. Dengan jarak tanam 25x25cm. lamanya proses berlangsung selama 2 bulan.
a.       Biaya Variabel (BV)
Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan penggunaan faktor produksi.









Tabel 1. Biaya Sarana Produksi
No
Sarana Produksi
Kebutuhan
Harga
(Rp)
Jumlah (Rp)
1.
2.


3.


4.
5.
6.












Benih
Pupuk
a.       Kandang
b.      Urea
Pestisida
a.       Decis
b.      Antrachol
Kotak semai
Plastik UV
Tenaga kerja
a.       Membuat bedengan
b.      Penanaman
c.       Penyemprotan
d.      Pasca panen


18 Bungkus

1Colt
50 Kg

500 Ml
6 Kg
250 Buah
7 Rool

7 HOK
7 HOK
2 HOK
7 HOK








             14.000

           150.000
             90.000

            55.000
            97.000
            15.000
          160.000

            40.000
            40.000
            40.000
            40.000








   225.000

   150.000 4.500.000

   110.000
   582.000
3.750.000
1.120.000

    280.000
    280.000
      80.000
    280.000


Total


11.364.000


b.Biaya tetap



1. Biaya alat produksi tahan lama
            Biaya yang digunakan untuk alat-alat dalam beberapa proses produksi . Alat ini akan mengalami pengurangan tahun ke tahun . Biaya ini terdiri dari penyusutan bunga modal dan biaya pemeliharaan.

Ø  Penyusutan
Penyusutan data di artikan sebagai penurunan atau pengurangan nilai modal dari suatu saat akibat pertambahan umur. Untuk menghitung biaya penyusutan dapat menggunakan rumus  :
            D =  Nb   -   Ns
                            n

Tabel 2. Penyusutan Biaya Tetap Saran Produksi
No
Alat
Jumlah
Nb
(Rp)

Ns (Rp)
n
Biaya (Rp)
Penyusutan/sekali produksi (2 bulan) (Rp)
1
2
3
4
5
6
7

Cangkul
Nampan
Gembor
Handsprayer
Sekop
ember
parang


3
10
4
1
1
4
1




150.000
    3.500
  30.000
350.000
  10.000
  15.000
  45.000




 25.000
      500
   1.500
 25.000
   1.000
   5.000
   1.000





2
6
1
4
1
6
1







150.000
    3.500
  30.000
350.000
  10.000
  15.000
  45.000








 10.416,67
      500,00
   4.750,00
 13.541,67
      750,00
   1.666,67
   3.666,67
 13.750,00

Total





 49.041,68





Tabel 3. Biaya Pemeliharaan Alat




No
Nama alat
Jumlah alat
Biaya
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1
2
3
4
5
Cangkul
Gembor
Handsprayer
Sekop
Parang
3
4
1
2
1
15.000
  5.000
30.000
  5.000
  5.000
 45.000
 20.000
 30.000
 10.000
   5.000

Total


110.000

Ø  Biaya Bunga Modal Alat Tahan Lama (I)
Untuk menghitung biaya bunga modal alat tahan lama (i) dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

I = Nb   +   Ns   x   i
             2
Keterangan :
I                 =  Biaya modal tahan lama
Nb             =  Nilai baru
Ns              =  Nilai sisa
i                 =  % bunga pertahun (18%)





















Tabel 4. Biaya modal alat tahan lama ( i )
No
Alat
Jml
Nb
(Rp)
Ns (Rp)
I
Biaya (Rp)
Biaya Bunga
Modal Produksi
(2 bulan) (Rp)
1

2

3

4

5

6

7
Pacul

Nampan

Gembor

Sprayer

Sekop

Ember

Parang
3

10

4

1

2

4

1
150.000
   
    3.500

  30.000

350.000

  10.000

  15.000

  45.000
50.000

500

1.500

25.000

1.000

5.000

1.000
18%

18%

18%

18%

18%

18%

18%
54.000

  3.600

28.350

33.750

     990

  7.200

  4.140
  9.000

     600

  4.725

  5.625

     165

  1.200

     690

Total





22.050

2. Sewa lahan
    Sewa lahan / ha / tahun                                                 = Rp. 1.000.000,00
         Luas lahan                                                                      =       10.000 m2
         Jadi sewa lahan untuk luas         10.000 m2
         = 1.000.000,00 / 1000 x 10.000 x  1  x 5  = Rp. 4.166.666,67    
                                                               12
3. Pajak
         Pajak / ha / tahun                                                            = Rp. 50.000,00
         Luas lahan                                                                      =        10.000 m2
         Jadi pajak untuk luas lahan 10.000 m2
         = 700.000,00 / 1000 x 10.000 x   1  x 2  = Rp. 1.166.666,67    
 12     
Biaya lain-lain selama 2 bulan                          = Rp. 1.000.000,00

                       




4.      Biaya bunga modal keseluruhan
P          = Besarnya pinjaman pokok                            = Rp. 5.000.000,00
n          = Lama pinjaman selama 2 bulan
I           = Suku bunga 18% pertahun
Untuk menghintung biaya bunga modal keseluruhan, menggunakan rumus :
I = P  x  n  x  i
Keterangan :
            I           = Biaya bunga modal keseluruhan
            P          = Besarnya modal pokok
            n          = Lama pemakaian
            i           = Tingkat bunga 18% pertahun
jadi  I   = P  x  n  x  i
                     = Rp. 5.000.000,00  x   1  x  2 x 0,18 
                                                          12
                     = Rp. 5.000.000,00 x   1  x 0,18 
                                                         6
                     = Rp.  5.000.000,00 x 0,3
                     = Rp. 15.000.000,00










c.          Jumlah Biaya Tetap (BT)
      Untuk menghitung total biaya,  rumus sebagai berikut:
BT   =     Penyusutan (D )  +   biaya bunga modal alat tahan lama   +    biaya       
                Pemeliharaan  +  Biaya modal keseluruhan  (I)  +  sewa lahan   +
                Pajak + Lain-lain
        =     Rp. 11.346.000,00 + Rp. 22.050,00 + Rp. 110.000,00 +
                Rp. 15.000.000,00 + Rp. 4.166.666,67 + 1.166.666,67 +
                Rp. 1.000.000,00
        =     Rp. 31.644.716,67
d.      Total biaya
TB       = Biaya variabel + Biaya tetap
            = Rp. 11.364.000,00 + Rp. 31.644.716,67
            = Rp. 43.008.716,67
e.       Taksasi produksi
1.      Hasil produksi =  3000 Kg
2.      Harga per kg  = Rp. 8.000,00

f.       Total penerimaan
TP  =  Jumlah produksi x harga satuan
      =  3.000 x Rp.8.000
      =  Rp. 24.000.000,00














g.      Biaya persatuan produksi
                Biaya persatuan produksi                            =          total biaya      .        
                                                                                                total produksi

                                                                                    =          Rp. 43.008.716,67  .             
                                                                                                        3.000

                                                                                    =  Rp. 14.336.238,89

h.      Pendapatan marginal

Pendapatan marginal = Penerimaan total – Biaya variabel

                                     = Rp. 24.000.000,00 – Rp. 11.364.000,00

                                     = Rp. 12.636.000,00

i.        Pendapatan bersih

Pendapatan bersih = Pendapatan Marginal – Biaya tetap

                                = Rp12.636.000,00 – Rp. 31.644.716,67

                                = Rp. 316.322.080,67

j.        R/C Ratio
                R/C Ratio  =    Total penerimaan         
                                           total biaya

                                  = Rp. 24.000.000,00             
                                      Rp. 43.088.716,67

                                 = 0,5569903644104052

                                 = 0,5





Usaha budidaya selada ini layak untuk di usahakan karena setiap nilai rupiah yang             dikeluarkan yaitu Rp.1  Diperoleh penerimaan senilai Rp.0,5  Sebagai hasil usaha tersebut.

k. BEP ( Break event point )
BEP  =            Biaya tetap
               1-    biaya variabel              
                                          Penerimaan   

         =      Rp. 31.644.716,67
                              1-  Rp. 11.364.000,00                
                                   Rp. 24.000.000,00

          =       Rp. 31.644.716,67
                                            1 - 0,4735

                            = Rp. 56.008.348,08

        Keterangan  = BEP : titik dimana hanya sama dengan penerimaan

                                                                               











BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Dari kegiatan Pendidikan sistem ganda (PSG) yang dilaksanakan di dusun Sambi, Penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain:
1.   Pendidikan sistem Ganda (PSG) dapat menambah pengetahuan siswa dan menunjang kemampuan siswa dalam melakukan wirausaha

2.   Tanaman selada diminati banyak orang karena kandungan gizinya yang cukup tinggi yang terdiri dari Karbohidrat , lemak ,protein , vitamin A,B,C. Kalsium ,Fasfor , besi dan air.
 3. dengan melihat analisis usaha tanaman selada yang di budidayakan, maka layak             diusahakan karena setiap nila rupiah yang di keluarkan yaitu Rp. 1 diperoleh  penerimaan senilai Rp. 0,5 sebagai hasil tersebut.
4.2  Saran
                  Adapun dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini , terdapat beberapa  yang di perlu di sarankan yaitu :
1.      Semoga kegiatan praktek Pendidikan Sistem Ganda (PSG) banyak memberikan pengalaman dan keterampilan bagi siswa, baik di dunia usaha maupun di dunia industri.

2.      Selama sekolah masih berdiri , mantapkan mutu pelajaran dan memperbanyak bahan praktikum agar apa yang di dapat tidak segan dan tidak canggung untuk di terapka di tengah-tengah masyarakat.

3.      Bila melakukan sesuatu  pekerjaan harus teliti dan di amati terlebih dahulu agar dapat mengerti dan di pahami sehingga hasil pekerjaan yang di peroleh lebih baik.


4.      Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh para peserta Pendidikan Sistem Ganda (PSG) tiap harinya agar di jadwalkan sedemikian rupa oleh pembimbing ekstren sehingga semua kegiatan dapat terprogram denan baik. 

5.      Semoga pelaksanaan Pendidikn Sistem Ganda (PSG) tahun depan dapat terlaksanakan dengan baik tanp adanya hambatan.



6.      Ilmu yang telah di peroleh Pendidikan Sistem Ganda (PSG) diharpakan dapat di terapkan dilingkungan sekolah maupun di masyarakat.