BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Selada (lactuca sativa L) adalah tumbuhan sayuran yang biasa ditanam di
daerah beriklim sedang maupun daerah tropis, yang banyak diusahakan di dataran
rendah adalah selada daun yang memiliki daun yang berwarna hijau segar, tepinya
begerigi atau berombak dan lebih enak dimakan mentah.Kegunaan utama selada sebagai
lalapan selain itu selada juga berguna sebagai pengobatan (terapi) berbagai
macam penyakit.
Memperhatikan kegunaanya yang beragam di
dalam kehidupan sehari-hari maka selada mudah di pasarkan sehingga dengan
demikian apabila dibudidayakan (diusahakan) dengan baik. Selada dapat
memberikan keuntungan yang tidak kalah dari komoditi tanaman hortikultura
lainnya.
Selada merupakan tanaman sayuran yang
mengandung zat-zat gizi khusunya vitamin, mineral, karbohidrat, lemak, protein,
vitamin A, B, C dan kalsium yang lengkap untuk memenuhi syarat kebutuhan gizi
masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi tanaman
Kedudukan tanaman selada dalam sistem matis tumbuhan
( taksonomi). Diklasifikasikan sebagai
berikut :
Devenisi : Spermatophyta (Tanaman berbiji)
Sub
devenisi : Angiospermae (Biji berada dalam buah)
Kelas : Dicotyledoneae (Biji berkeping dua atau biji belah)
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae (compositiae)
Genus : Lactuca
Species
: Lactuca sativa
2.2
Botania/ Morfologi tanaman
Tanaman
selada mempunyai nama ilmiah yaitu Lactuca sativa L secara sepintas masing-masing
tanaman tersebut diuraikan sebagai berikut:
A. Akar
Selada memiliki akar serabut. Akar
serabut menempel bunying , tumbuh menyebar, kesemua arah pada kedalaman
20cm-50cm atau lebih.
B. Batang
Tanaman
selada memiliki batang lebih panjang dan terlihat batang bersifat tegap, kokoh
dan kuat degan ukuran diameter antara 5-7 cm.
C. Daun
Bentuk daun bergerigi,ujunngnya
bergelombang, jumlah daun 16-20 helai dengan panjang daun 25cm lebar 15 cm tipis dan mudah robek warna pelepah daun
putih dan bagian bawah hijau mudah.
D. Buah
Buah
selada berbentuk polong didalam polong berisi biji yang berukuran sangat kecil.
E. Bunga
Bunga tanaman selada berwarna kuning
tumbuh lebat dalam satu rakap bunga memiliki tangkai bunga yang panjang sampai
data mencapai 80cm.
F. Biji
Biji selada
berbentuk lonjong pipih, berbulu agak keras. Berwarna coklat tua serta
berurutan sangat kecil panjang 4mm dan lebar 1mm.
2.3 Syarat tumbuh
Syarat
tumbuh tanaman selada yang baik yaitu:
a. Iklim
Iklim
yang cocok pada tanaman selada yaitu iklim dingin dan sejuk suhu udara optimal
yang cocok untuk tanaman selada 17o C . Jika suhu diatas 17o C
tanaman tidak tumbuh maksimal
b. Tanah
Tanah
yang cocok untuk tanaman selada adalah lempung, berdebu, lempung berpasir , dan
tanah yang mengandung humus.
c. Syarat
daerah
Tanaman selada umumnya dapat tumbuh
dengan baik dataran rendah maupun didaerah beriklim sedang maupun di daerah
tropis.
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan tempat kegiatan
Tempat kegiatan praktek sistem ganda
(PSG) dilaksanakan di sambi pakem sleman Yogyakarta, sedangkan waktu
pelaksanaan PSG mulai dari tanggal 9 september 2012. Sampai 23 Oktober 2012.
3.2 Kegiatan-kegiatan
A.
Pembenihan
1. Seleksi
benih
Dalam melakukan seleksi benih kita perlu
meyeleksi benih yang unggul. Benih yang berasal dari induk yang sehat dan tidak
cacat. Dan juga mempunyai keunggulan dalam produksi dan kualitasnya. Tahan
terhadap hama dan penyakit.
2. Perkecambahan
benih
Dalam
melakukan perkecambahan kita terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan dalam perkecambahan benih :
Alat Bahan
-
Nampan
-
Soldier -
Benih
-
Gembor -
Serbuk gergaji (bekas pembibitan jamur)
-
Ayakan -
Air
-
Bambu kecil - Furadan
Ø Cara
kegiatan
Sebelum
melakukan perkecambahan terlebih dahulu melubang nampan bagian bawah nampan
dengan soldier agar pada saat penyiraman air dapat keluar dan tidak tergenang
di dalam nampan. Lalu ayak serbuh gergaji hingga halus, kemudian serbuk gergaji
di sebar didalam nampan yang telah di lubangi, kemudian ratakan menggunakan
sebilah bambu kecil,setelah diratakan sebar benih diatas serbuk gergaji, lalu hamburkan
juga furadan. Langkah terakhir siram hingga basah lalu tutup selama 3-5 hari.
3. Peneyemaian
pertama
Dalam
melakukan penyemaian pertama kita terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan
yaitu:
Alat
Bahan
-
Benih -
cangkul
-
Pupuk kandang - gembor
-
Tanah -
bambu
-
Air
Ø Cara
kegiatan
Pertama-tama
kita membersikan gulma yang ada disekitar bedengan, kemudian buat bedengan degan
lebar 100-120 cm dan pajang sesuai dengan bedengan lain. Lalu ratakan menggunakan
sebilah bambu kecil, kemudian sebarkan pupuk kandang diatas bedengan yang sudah
rata, setelah itu campur tanah degan pupuk kandang, lalu ratakan kembali menggunakan
sebilah bambu, lalu bibit yang akan ditanaman diseleksi terlebih dahulu
kemudian tanaman bibit 3-10 pohon dengan jarak tanam 2-3cm , tahap terakhir
siram menggunakan gembor.
4. Penyemaian
kedua
Dalam melakukan
penyemaian kedua terlebih dahulu kita menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
dalam penyemaian kedua itu sebagai berikut:
Bahan Alat
-
Bibit -
Gembor
-
Tanah -
Tray/minitray
-
Pupuk kandang - Cangkul
-
Air
Ø Cara
kegiatan
Pertama
kita siapkan tanah, dan pupuk kandang setelah itu kita campurkan tanah dan
pupuk organik dengan perbandingan 2:1. Kemudian masukan tanah yang sudah
dicampur pupuk setengah dari trayn. Kemudian masukan bibit kedalam trayn, lalu
tutup akar menggunakan campuran tanah dan pupuk kandang. Stelah trayn sudah
terisi bibit semua siram menggukan gembor.
5. Pemeliharaan
semai
-
Dipelihara secara intensif, terutama
rutin melakukan penyiraman dan pengawasan terhadap serangan hama dan penyakit
-
Sinar matahari yang cukup, agar pertumbuhan
bibit selada tidak terhambat.
B.
Pengolahan
tanah
Bersamaan dengan kegiatan
persemaian, lahan untuk selada segar di olah.
Lakukan pengolahan dengan cara di cangkul seperti biasa dilakukan
sedalam kurang lebih 30cm, gulma yang ada diatas selada dibalikan kemudian
ditimbun guna menjadi pupuk kemudian dibiarkan dikeringkan selama 2 minggu.
Agar telur-telur jamur pada tanah mati.
Kemudian tanah diolah kembali membentuk bedengan
atau cukup diratakan saja dan sekelilingnya dibuatkan parit-parit pembuangan
air selebar 40cm-60cm dan dalamnya 60cm, dibentuk bedengan ukuran 80cm-90cm dan
tingginya 30cm-40cm sehingga tiap baris bisa dibuatkan 6 lubang dan jarak
antara bedengan 40cm.
Dan atur alur-alur lebar dan dalamnya 15-20cm lalu
buatkan lubang 6 dalam tiap baris lalu masukan pupuk kandang dalam satu lubang
0,5 ons . Penyelesaian akhir penyiapan lahan adalah membuat lubang dengan
kedalaman 5-7cm dengan jarak 25x25 cm .
1. Pembuatan
bedengan kasar
Tanah
yang sudah dicangkul dibalikan kemudian dibentuk menjadi bedengan .Tanah masih
berupa gumpalan-gumpalan besar dan belum diratakan.
2. Pembuatan
konstruksi naungan
Sebelum pembuatan
naungan kita harus menyiapkan alat dan bahan antara lain :
Alat Bahan
-
Martil -
Bambu
-
Tang -
Plastik UV
-
Gergaji -
Kawat
-
Parang -
Paku
-
Linggis
Cara
pembuatan kerangka :
Pertama harus memasang patok untuk meluruskan titik
yang akan ditancapkan bambu, kemudian bambu ditancapkan pada bagian depan dan
belakang, kemudian pada bambu yang pertama diikat dengan benang dengan ukuran
yang telah ditentukan agar tinggi bambu, jarak bambu yang ditancapkan sekitar 25-30
cm .Setelah penancapan bambu selesai , kemudian diberikan bambu untuk meletakkan
plastik UV
Cara
pembuatan atap :
Plastik
diulur sepanjang bedengan dipotong dan dijepit dengan bambu kemudian gulung
kedalam agar saat tertiup angin tidak mudah rusak.
3. Perapian
bedengan
Dalam perapian bedengan ini pertama harus dilakukan
adalah meratakan bedengan yang sudah di cangkul dengan bambu , caranya meletakkan
bambu yaitu letakkan bambu diatas
permukaan tanah kemudian menggerakan bambu kesudut kiri dan kanan diatas
permukaan tanah yang telah dicangkul sampai bedengan kelihatan rapi.
4.
Pelubangan tanam
Dalam pelubangan bedengan hal yang paling utama adalah
lubang, pelubangan yang bagus setiap baris dalam bedengan dibuat 6 lubang
panjang tergantung dengan bedengan masing-masing jarak antar lubang adalah
25cm.
4. Penaburan
pupuk dasar
Pupuk awal pada tanaman selada pada saat belum
melakukan penanaman yaitu pupuk organik (pupuk kandang) yaitu dalam satu lubang
0,5 ons.
5. Tanam
1. Seleksi
bibit
Dalam melakukan seleksi
bibit hal yang harus di perhatikan yaitu :
a. Bibit
yang diambil dari tanaman dikeringkang kurang lebih 3-4 hari
b. Setelah
kering dipukul-pukul memakai bambu sampai bunga dan biji terpisah
c. Setelah
biji terpisah , biji disaring menggunakan saringan khusus hal ini dilakukan
untuk memisahkan biji dari sisa-sisa bunga
2. Penentuan
waktu tanam
Waktu
tanam yang paling baik untuk selada dilakukan pagi dan sore hari. Cara
melakukan penananman kita perlu menyiapkan alat dan bahan :
Alat
Bahan
- Gembor - Pupuk kandang
- Bibit
- Air
Cara penanaman :
Buat
6 lubang pada satu baris pada bedengan
kemudian masukan pupuk kandang pada masing-masing lubang , kemudian siram
bedengan secara keseluruhan lalu tanam bibit tersebut pada masing-masing lubang
dengan jarak 25x25 cm.
6. Pemeliharaan
Dalam pemeliharaan tanaman selada ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan :
1. Pengairan
Pengairan
pada tanaman selada patut mendapat perhatian intensif , apa lagi didataran
rendah dimana udara lebih panas dan sering kekurangan air . Kebutuhan air
mutlak dipenuhi pada awal penanaman.
2. Penyiangan
Saat
penyiangan pertama ( 2minggu ) ada beberapa gulma yang sering mengganggu
tanaman selada yaitu gulma krokot penyiangan dilakukan pada pagi dan sore hari
3. Pemupukan
susulan
Pemupukan
susulan dilakukan setelah 1 minggu pupuk yang digunakan adalah Urea. Cara
pemupukan yaitu, taburkan pupuk urea dalam satu baris (6 pohon) sebanyak 1 ons.
4. Pengendalian
organisme pengganggu tanaman (OPT)
Organisme
pengganggu tanaman yang sering merugikan tanaman selada adalah hama dan
penyakit tanaman . Selada sering menjadi sasaran kutu daun , akibat serangan
hama ini daun keriput dan mengering. Jika tanaman muda yang di serang , pertumbuhan
tanaman tidak sempurna atau kerdil .
Ciri-ciri
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang sering menyerang tanaman :
1. Hama
ulat
Hama ulat ini menyerang
dengan cara memakan daun dan batang selada.
Cara pengendaliannya
dengan cara menyemprotkan decis 1 minggu sekali.Karena hama ulat ini sering
menyerang pada saat penyiangan dan pada saat menjelang panen.
2. Penyakit
jamur
Serangan
penyakit ini dapat menyebabkan daun-daun selada akan muncul warna kecoklatan.
Cara pengendaliannya dilakukan dengan cara penyemprotan menggunakan antracol disemprotkan 1 minggu sekali ( tidak
dilakukan 2 minggu sebelum panen ) .
7. Panen
a. Penetuan
waktu panen
Waktu
panen yang lebih baik dilakukan pada sore hari agar tanaman tampak segar , tidak
layu dan tidak mudah patah.
Selada
dapat dipanen ketika berumur 2 bulan setelah tanam , namun bisa saja kurang
dari umur tersebut tanaman sudah layak di konsumsi, sehingga bisa dipanen lebih cepat. Kriteria tanaman
selada yang baik saat panen :
§ Daun
selada yang berukuran lebar 15cm dan panjang daun 19cm
dengan tinggi 29cm
b. Penentuan
cara panen
Dalam
melakukan pemanenan hal yang perlu disiapkan adalah alat pemukul akar yaitu
bambu kecil dan juga keranjang , dilakukan dengan cara mencabut selada satu
persatu kemudian rontokkan tanah pada akar dengan bambu hingga akarnya bersih
dari tanah dan daun-daun yang kuning dirempel atau dibuang. Setelah selada
terkumpul banyak masukan kedalam keranjang kemudian dicuci dengan air bersih.
8. Pasca
panen
a. Wadah
panen
Hasil
panen disatukan disuatu tempat yang
nyaman. Tujuan pengumpulan produksi ditempat nyaman untuk memudahkan kegiatan
penanganan berikutnya dan mecegah kerusakan
b. Pembersihan
Dalam
melakukan pembersihan selada terlebih dahulu mebersikan akar-akar tanaman
dengan air lalu ditiriskan.
c. Sortasi
Sortasi adalah
memilih atau memilah selada yang sudah dipanen . Caranya daun yang tidak layak
untuk dijual dirempelkan atau dibuang sampai tanaman selada itu kelihatan bagus
dan layak untuk dijual. Kegiatan ini dilakukan dengan cara berhati-hati agar
tidak merusak daun yang mudah dan bagus.
d. Grading
Grading
bertujuan untuk memilih selada dengan dua kualitas antara lain yaitu kualitas
selada yang dijual direstoran dan dijual dipasaran . Contohnya, tanaman selada yang berdaun
besar dan lebar. Kualitas selada yang dijual dipasaran contohnya, daun salada
yang lebar.
e. Transportasi
Dalam
pemasaran selada transportasi yang digunakan adalah sepeda motor . dalam satu hari
menghabiskan bahan bakar 1,5 liter.
f. Kegiatan
pemasaran
Kegiatan pemasaran
dilakukan dipasar atau rumah makan yang ada disekitar kota Yogyakarta setiap
hari selada yang dijual 100kg/hari. Pelanggan selada ada yang order dirumah dan
ada juga pelanggan yang mengambil sendiri kerumah.
3.3 Integrasi dan partisipasi
masyarakat (IPM)
Dalam kegiatan pendidikan sistem ganda
(PSG) dikelompok tani Manunggal peserta dapat melakukan praktek , juga
melakukan praktek lain yaitu melakukan integrasi dan partisipasi masyarakat
(IPM). IPM bertujuan untuk :
1. Melatih
siswa menyesuikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat
2. Mengembangkan
bakat dan minat siswa untuk mengenal pertanian yang lebih luas.
3. Turut
membantu melaksanakan kegiatan masyarakat selama berada di lokasi PSG .
3.4 Tata niaga dan analisis usaha
1.
Tata niaga
Rantai
pemasaran yang ada sekarang ini, adalah rantai pemasaran tradisonal petani,
produsen menjualnya, kelompok tani lalu eruskan ke supermarket, restaruan dan
pasar tradisonal sebagai pengecer yang akhirnya sampai ke konsumen.
Dari
keterangan diatas berikut ini rantai siklus pemasaran:
2. Analisis
Usaha Tani
Analisis
usaha tani bertujuan untuk mengetahui tidak layak atau rugi suatu usaha
dikelolah. Adapun dalam usaha budidaya selada ini dilakukan pada areal dengan
luas 10.000 m2. Dengan jarak tanam 25x25cm. lamanya proses
berlangsung selama 2 bulan.
a. Biaya
Variabel (BV)
Biaya variabel adalah biaya yang selalu
berubah-ubah sesuai dengan perubahan penggunaan faktor produksi.
Tabel 1. Biaya
Sarana Produksi
No
|
Sarana
Produksi
|
Kebutuhan
|
Harga
(Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Benih
Pupuk
a.
Kandang
b.
Urea
Pestisida
a.
Decis
b.
Antrachol
Kotak
semai
Plastik
UV
Tenaga
kerja
a.
Membuat bedengan
b.
Penanaman
c.
Penyemprotan
d.
Pasca panen
|
18 Bungkus
1Colt
50 Kg
500 Ml
6 Kg
250 Buah
7 Rool
7 HOK
7 HOK
2 HOK
7 HOK
|
14.000
150.000
90.000
55.000
97.000
15.000
160.000
40.000
40.000
40.000
40.000
|
225.000
150.000 4.500.000
110.000
582.000
3.750.000
1.120.000
280.000
280.000
80.000
280.000
|
Total
|
11.364.000
|
b.Biaya tetap
1. Biaya alat produksi tahan lama
Biaya yang digunakan untuk alat-alat
dalam beberapa proses produksi . Alat ini akan mengalami pengurangan tahun ke
tahun . Biaya ini terdiri dari penyusutan bunga modal dan biaya pemeliharaan.
Ø
Penyusutan
Penyusutan data di artikan
sebagai penurunan atau pengurangan nilai modal dari suatu saat akibat
pertambahan umur. Untuk menghitung biaya penyusutan dapat menggunakan
rumus :
D
= Nb
- Ns
n
Tabel 2. Penyusutan Biaya Tetap Saran Produksi
No
|
Alat
|
Jumlah
|
Nb
(Rp)
|
Ns (Rp)
|
n
|
Biaya (Rp)
|
Penyusutan/sekali produksi (2 bulan)
(Rp)
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Cangkul
Nampan
Gembor
Handsprayer
Sekop
ember
parang
|
3
10
4
1
1
4
1
|
150.000
3.500
30.000
350.000
10.000
15.000
45.000
|
25.000
500
1.500
25.000
1.000
5.000
1.000
|
2
6
1
4
1
6
1
|
150.000
3.500
30.000
350.000
10.000
15.000
45.000
|
10.416,67
500,00
4.750,00
13.541,67
750,00
1.666,67
3.666,67
13.750,00
|
Total
|
49.041,68
|
Tabel
3. Biaya Pemeliharaan Alat
No
|
Nama alat
|
Jumlah alat
|
Biaya
(Rp)
|
Jumlah
(Rp)
|
1
2
3
4
5
|
Cangkul
Gembor
Handsprayer
Sekop
Parang
|
3
4
1
2
1
|
15.000
5.000
30.000
5.000
5.000
|
45.000
20.000
30.000
10.000
5.000
|
Total
|
110.000
|
Ø Biaya
Bunga Modal Alat Tahan Lama (I)
Untuk menghitung biaya bunga modal alat
tahan lama (i) dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
I = Nb + Ns x i
2
Keterangan :
I = Biaya modal tahan lama
Nb = Nilai baru
Ns = Nilai sisa
i = % bunga pertahun (18%)
Tabel 4. Biaya modal alat tahan lama ( i )
No
|
Alat
|
Jml
|
Nb
(Rp)
|
Ns (Rp)
|
I
|
Biaya (Rp)
|
Biaya Bunga
Modal Produksi
(2 bulan) (Rp)
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Pacul
Nampan
Gembor
Sprayer
Sekop
Ember
Parang
|
3
10
4
1
2
4
1
|
150.000
3.500
30.000
350.000
10.000
15.000
45.000
|
50.000
500
1.500
25.000
1.000
5.000
1.000
|
18%
18%
18%
18%
18%
18%
18%
|
54.000
3.600
28.350
33.750
990
7.200
4.140
|
9.000
600
4.725
5.625
165
1.200
690
|
Total
|
22.050
|
2.
Sewa lahan
Sewa lahan / ha / tahun =
Rp. 1.000.000,00
Luas lahan = 10.000 m2
Jadi sewa lahan untuk luas 10.000 m2
= 1.000.000,00 / 1000 x 10.000 x 1 x
5 = Rp. 4.166.666,67
12
3.
Pajak
Pajak / ha / tahun =
Rp. 50.000,00
Luas lahan = 10.000 m2
Jadi pajak untuk luas lahan 10.000 m2
= 700.000,00 / 1000 x 10.000 x 1 x
2 = Rp. 1.166.666,67
12
Biaya
lain-lain selama 2 bulan = Rp. 1.000.000,00
4. Biaya
bunga modal keseluruhan
P = Besarnya pinjaman pokok = Rp. 5.000.000,00
n = Lama pinjaman selama 2 bulan
I = Suku bunga 18% pertahun
Untuk menghintung biaya
bunga modal keseluruhan, menggunakan rumus :
I = P x
n x i
Keterangan :
I = Biaya bunga
modal keseluruhan
P =
Besarnya modal pokok
n = Lama
pemakaian
i =
Tingkat bunga 18% pertahun
jadi I =
P x
n x i
= Rp. 5.000.000,00 x 1 x 2 x
0,18
12
= Rp.
5.000.000,00 x 1 x
0,18
6
= Rp. 5.000.000,00 x 0,3
= Rp. 15.000.000,00
c.
Jumlah Biaya Tetap (BT)
Untuk
menghitung total biaya, rumus sebagai
berikut:
BT =
Penyusutan (D ) + biaya bunga modal alat tahan lama +
biaya
Pemeliharaan + Biaya modal keseluruhan (I) + sewa lahan
+
Pajak + Lain-lain
=
Rp. 11.346.000,00 + Rp. 22.050,00 + Rp. 110.000,00 +
Rp. 15.000.000,00 + Rp. 4.166.666,67 + 1.166.666,67 +
Rp. 1.000.000,00
=
Rp. 31.644.716,67
d.
Total biaya
TB = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp. 11.364.000,00 + Rp.
31.644.716,67
= Rp. 43.008.716,67
e. Taksasi
produksi
1. Hasil
produksi = 3000 Kg
2. Harga
per kg = Rp. 8.000,00
f. Total
penerimaan
TP
= Jumlah produksi x harga satuan
= 3.000 x Rp.8.000
= Rp. 24.000.000,00
g. Biaya
persatuan produksi
Biaya persatuan produksi = total biaya .
total produksi
= Rp. 43.008.716,67 .
3.000
= Rp. 14.336.238,89
h. Pendapatan
marginal
Pendapatan
marginal = Penerimaan total – Biaya variabel
= Rp. 24.000.000,00 – Rp. 11.364.000,00
= Rp. 12.636.000,00
i.
Pendapatan bersih
Pendapatan bersih = Pendapatan Marginal
– Biaya tetap
= Rp12.636.000,00 – Rp. 31.644.716,67
= Rp. 316.322.080,67
j.
R/C Ratio
R/C Ratio = Total penerimaan
total biaya
= Rp. 24.000.000,00
Rp. 43.088.716,67
= 0,5569903644104052
= 0,5
Usaha
budidaya selada ini layak untuk di usahakan karena setiap nilai rupiah
yang dikeluarkan yaitu
Rp.1 Diperoleh penerimaan senilai
Rp.0,5 Sebagai hasil usaha tersebut.
k.
BEP ( Break event point )
BEP =
Biaya tetap
1- biaya variabel
Penerimaan
=
Rp. 31.644.716,67
1- Rp. 11.364.000,00
Rp. 24.000.000,00
= Rp. 31.644.716,67
1 -
0,4735
= Rp. 56.008.348,08
Keterangan = BEP : titik dimana
hanya sama dengan penerimaan
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kegiatan
Pendidikan sistem ganda (PSG) yang dilaksanakan di dusun Sambi, Penulis dapat
mengambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Pendidikan
sistem Ganda (PSG) dapat menambah pengetahuan siswa dan menunjang kemampuan
siswa dalam melakukan wirausaha
2. Tanaman
selada diminati banyak orang karena kandungan gizinya yang cukup tinggi yang
terdiri dari Karbohidrat , lemak ,protein , vitamin A,B,C. Kalsium ,Fasfor ,
besi dan air.
3.
dengan melihat analisis usaha tanaman selada yang di budidayakan, maka
layak diusahakan karena setiap nila rupiah yang di
keluarkan yaitu Rp. 1 diperoleh
penerimaan senilai Rp. 0,5 sebagai hasil tersebut.
4.2
Saran
Adapun dalam pelaksanaan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini , terdapat beberapa yang di perlu di sarankan yaitu :
1. Semoga
kegiatan praktek Pendidikan Sistem Ganda (PSG) banyak memberikan pengalaman dan
keterampilan bagi siswa, baik di dunia usaha maupun di dunia industri.
2.
Selama
sekolah masih berdiri , mantapkan mutu pelajaran dan memperbanyak bahan
praktikum agar apa yang di dapat tidak segan dan tidak canggung untuk di
terapka di tengah-tengah masyarakat.
3. Bila
melakukan sesuatu pekerjaan harus teliti
dan di amati terlebih dahulu agar dapat mengerti dan di pahami sehingga hasil
pekerjaan yang di peroleh lebih baik.
4. Kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan oleh para peserta Pendidikan Sistem Ganda (PSG) tiap
harinya agar di jadwalkan sedemikian rupa oleh pembimbing ekstren sehingga
semua kegiatan dapat terprogram denan baik.
5. Semoga
pelaksanaan Pendidikn Sistem Ganda (PSG) tahun depan dapat terlaksanakan dengan
baik tanp adanya hambatan.
6. Ilmu
yang telah di peroleh Pendidikan Sistem Ganda (PSG) diharpakan dapat di
terapkan dilingkungan sekolah maupun di masyarakat.